Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Anambas menerima laporan terkait siswa dan siswi yang putus sekolah setiap tahunnya.
Dari data itu diketahui, sebanyak 7 siswa dan siswi pada jenjang Sekolah Dasar (SD) mengalami putus sekolah di Kepulauan Anambas dari 2019, sedangkan jumlah siswa dan siswi yang putus sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada 33 orang.
Kepala Seksi PTK SMP Disdikpora Kepulauan Anambas, Irman mengatakan, data yang mereka peroleh langsung dari koordinator wilayah (Korwil).
“Kita kan dapat datanya dari Korwil, Korwil ini pun dapat datanya dari sekolahan. Untuk alasan mengapa mereka putus sekolah kita tidak terlalu mengetahui faktornya,” ujar Kasi PTK SMP Disdikpora Anambas, Irman, Selasa (2/3/2021).Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Anambas menerima laporan terkait siswa dan siswi yang putus sekolah setiap tahunnya.
Dari data itu diketahui, sebanyak 7 siswa dan siswi pada jenjang Sekolah Dasar (SD) mengalami putus sekolah di Kepulauan Anambas dari 2019, sedangkan jumlah siswa dan siswi yang putus sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada 33 orang.Kepala Seksi PTK SMP Disdikpora Kepulauan Anambas, Irman mengatakan, data yang mereka peroleh langsung dari koordinator wilayah (Korwil).”Kita kan dapat datanya dari Korwil, Korwil ini pun dapat datanya dari sekolahan. Untuk alasan mengapa mereka putus sekolah kita tidak terlalu mengetahui faktornya,” ujar Kasi PTK SMP Disdikpora Anambas, Irman, Selasa (2/3/2021).
Ia melanjutkan, kebanyakan siswa yang putus sekolah lebih ke tidak melanjutkan sekolah dari SMP menuju SMA.
“Kalau di sini untuk yang putus sekolah lebih tinggi itu SMP,” ucapnya.
Mengapa?
Menurutnya, faktor wilayah dan jarah tempuh menjadi pertimbangan mengapa siswa SMP di Anambas lebih banyak putus sekolah.
Sekadar informasi, wilayah Anambas dipisahkan laut dari pulau ke pulau. Ada beberapa pulau yang tidak memiliki bangunan SMP bagi siswa dan siswi yang ingin melanjutkan sekolah.
“Seperti di daerah Kiabu, Mengkait, orang tuanya tidak punya biaya untuk menyekolahkan ke luar pulau, karena jarak tempuhnya cukup jauh,” jelasnya.Ia melanjutkan, kebanyakan siswa yang putus sekolah lebih ke tidak melanjutkan sekolah dari SMP menuju SMA.
“Kalau di sini untuk yang putus sekolah lebih tinggi itu SMP,” ucapnya.Mengapa?Menurutnya, faktor wilayah dan jarah tempuh menjadi pertimbangan mengapa siswa SMP di Anambas lebih banyak putus sekolah.Sekadar informasi, wilayah Anambas dipisahkan laut dari pulau ke pulau. Ada beberapa pulau yang tidak memiliki bangunan SMP bagi siswa dan siswi yang ingin melanjutkan sekolah.
“Seperti di daerah Kiabu, Mengkait, orang tuanya tidak punya biaya untuk menyekolahkan ke luar pulau, karena jarak tempuhnya cukup jauh,” jelasnya.
Haluankepri