TANJUNGPINANG- Sandrawati memastikan dirinya maju sebagai caleg DPRD Kota Tanjungpinang pada Pemilu Serentak 2024. Dari Partai PPP.
Dia berangkat dari daerah pemilihan (Dapil) 3 Tanjungpinang Timur, meliputi Kelurahan Batu 9, Melayu Kota Piring, dan Kelurahan Kampung Bulang.
Sandra mengaku pencalonannya sebagai anggota dewan bukanlah ambisi semata. Melainkan peluang yang harus diambil. Dengan harapan dapat mengabdikan diri dalam lingkup yang lebih luas.
“Partai memberi kita kesempatan. Dan kita berkeyakinan mampu melaksanakan. Itu yang menjadi daya dorong,” katanya kepada media ini ketika menghadiri pengukuhan Pengurus LAM Provinsi Kepri periode 2022-2027, di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Kamis, 15 Juni 2023.
Sandra menuturkan dirinya memiliki cukup bekal pengalaman. Khususnya di bidang pemberdayaan perempuan dan anak, ketahanan keluarga, ekonomi, hingga pendidikan dan kepemudaan.
Bukan tanpa alasan Sandra bilang begitu. Dia mantan Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Kepulauan Riau. Puluhan tahun di birokrasi membuatnya paham “urusan rakyat” di pemerintahan. Sejak pengusulan program hingga pelaksanaannya. Sandra purna tugas pada 2021.
Maka, jika terpilih, dia ingin progam pemerintah ke depan fokus mengawal aspirasi perempuan dan kepemudaan atau milenial. Selain kepentingan umum yang lain.
Dalam pemberdayaan ekonomi perempuan, misalnya. Pemerintah, menurut Sandra, harus melibatkan mitra kerja dari sektor publik dan swasta untuk berkomitmen mendukung usaha perempuan. Dengan melakukan pembinaan secara berkelanjutan. Sekaligus pemanfaatan teknologi digital. Sehingga bisnis yang dijalankan berkembang.
Baginya, pemberdayaan perempuan pelaku usaha ini merupakan keharusan untuk didorong bersama. Karena salah satu kunci penopang pendapatan daerah. Bahkan, salah satu penentu kemajuan bangsa.
“Mari lihat data BPS tahun 2021, secara nasional, sebanyak 64,5 persen dari total UMKM dikelola oleh perempuan,” ujar Sandra.
Adapun soal pengembangan ekonomi kepemudaan atau milenial, langkah konkrit yang bisa dilakukan pemerintah adalah melibatkan para pengusaha muda dalam setiap proyek investasi yang digagas pemerintah.
Dengan keterlibatan tersebut, menurut Sandra, diharapkan menumbuhkan banyak kelas menengah baru di kalangan muda daerah, yang akan mendorong kinerja perekonomian.
“Kita perlu mendorong pengusaha pemula menjadi sustainable (berkelanjutan). Peluang-peluang investasi yang ada juga harus membuka peluang bagi usaha-usaha milenial,” katanya.
Adapun langkah lain, pemerintah daerah melalui dinas terkait bisa melakukan pendataan dengan by name by adress. Sebagai bahan analisis untuk melakukan intervensi terhadap pemuda, baik di dunia usaha atau olahraga.
“Kita tahu pemuda bagian vital dalam pembangunan bangsa di masa mendatang. Pemuda agen perubahan. Sudah seharusnya kita berupaya mendorong lahirnya kemandirian mereka,” ucap Sandra.
Sementara terhadap sejumlah elemen masyarakat yang telah menyatakan dukungan kepadanya, Sandra mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Utamanya kepada keluarganya. “Terkhusus suami yang mendukung penuh,” ujar dia. (Yoyok Sudirman)