Anis Jadi Narasumber “Menggali Potensi Pulau Terdepan Anambas”

Dari kiri: Sekretaris Jendral Kekerabatan Keluarga Kabupaten Kelulauan Anambas (K3A), Darfiet; Ketua K3A, Anis Anorita Zaini; dan Erita Fitrah Insani.

TANJUNGPINANG- Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Kekerabatan Keluarga Kepulauan Anambas (K3A), Anis Anorita Zaini didapuk jadi narasumber “Menggali Potensi Pulau Terdepan Anambas,” pada program Dialog Tanjungpinang Pagi Ini yang disiarkan secara langsung Pro 1 RRI Tanjungpinang, Jumat, 19 Mei 2023.

Anis tampak didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) K3A, Darfiet, yang juga bertindak sebagai narasumber.

Sementara di ujung sana, narasumber langsung dari Anambas yang mengikuti via zoom meeting, yakni Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Effi Sjuhairi.

Dialog dipandu Erita Fitrah Insani, salah satu host andalan RRI.

Dialog tersebut membahas potensi dan perkembangan pariwisata Anambas. Utamanya, gebrakan apa yang akan dan telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas membangun semua potensi wisata di pulau terdepan di Indonesia itu. Apa juga kendalanya.

Darfiet berharap pemerintah daerah jangan monoton mengelola event-event wisata. Ia tahu anggaran pemerintah terbatas. Ditambah lagi tahun-tahun belakangan ini musim refocussing. Event yang telah dijadwalkan bisa batal akibat refocussing tadi.

“Diperlukan inovasi,” katanya.

Sementara Anis menyampaikan sejumlah langkah mempromosikan potensi pariwisata. Di antaranya memperbaiki akses, yang meliputi infrastruktur dan fasilitas. Selanjutnya, gandeng investor, pilih duta wisata, manfaatkan internet dan buat aplikasi.

Sekarang ini, menurut Anis, promosi wisata konvensional tak bisa lagi diandalkan. Jaman telah berubah. Semua serba internet. Maka, pemerintah daerah diharapkan membangun aplikasi berbasis smartphone.

“Aplikasi akan memudahkan wisatawan memperoleh informasi pariwisata. Juga berfungsi membangun identitas daerah,” katanya.

Ingat, pariwisata salah satu pilar utama percepatan pembangunan daerah. Sektor tersebut dapat menjadi mesin penghasil duit untuk menambah pundi-pundi PAD. Tengok Bali.

Di samping itu, citra suatu daerah juga sangat ditentukan pariwisatanya. “Orang-orang biasanya menilai suatu daerah layak dikunjungi atau tidak biasanya dari pengalaman sewaktu berwisata,” ucap Anis.

Maka, berbagai alternatif langkah promosi yang disebutkannya tadi patut dicoba.

Effi Sjuhairi mengklaim pihaknya telah berupaya maksimal. Tak sedikit investor yang tertarik. Tapi, masalahnya, perijinan membangun pariwisata tak semudah kelihatannya. Apalagi sistem OSS tak mengkomodir semua ijin yang diperlukan investor.

Belum lagi, itu tadi, anggaran terbatas. (Yoyok Sudirman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *