Oleh Delvina Azalia Zalma, STIE Pembangunan, Tanjungpinang, Indonesia
Email: delvinaazalia560@gmail.com
Kemajuan teknologi informasi telah menjadi elemen krusial dalam manajemen kinerja di era digital. Kombinasi big data, kecerdasan buatan (AI), dan perangkat berbasis cloud memungkinkan perusahaan untuk memantau serta mengoptimalkan pekerjaan karyawan dengan lebih efisien. Dalam transformasi digital ini, teknologi informasi menjadi katalisator yang membantu organisasi dalam mencapai kinerja yang optimal dan relevan untuk bisnis masa depan (Dewi dkk., 2024:82).
Teknologi informasi mengacu pada berbagai perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan sistem yang digunakan untuk mengelola, menyimpan, serta mendistribusikan informasi (Fitriani, 2018:167). Melalui teknologi ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, terutama dalam mengelola sumber daya manusia (SDM), menekan biaya operasional, serta meningkatkan daya saing di pasar global. Sistem informasi yang baik memberi karyawan akses cepat dan akurat terhadap informasi yang mereka butuhkan, sehingga produktivitas dan pengambilan keputusan menjadi lebih efektif (Laura dkk., 2024:32).
Teknologi informasi juga memberikan manfaat yang signifikan, termasuk pemantauan transaksi, pengelolaan data yang lebih mudah, dan peningkatan proses pengambilan keputusan berbasis data. Teknologi informasi mendukung manajemen dalam mengendalikan risiko, menurunkan biaya, serta menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham. Penerapan teknologi informasi yang tepat, ditunjang dengan keterampilan SDM yang mumpuni, dapat meningkatkan kinerja karyawan dan, pada akhirnya, produktivitas perusahaan secara keseluruhan (Narulita, 2022:23).
Namun, terdapat juga sisi negatif dari penggunaan teknologi informasi, seperti risiko keamanan data dan penurunan interaksi tatap muka. Karyawan bisa merasa terisolasi akibat ketergantungan pada komunikasi digital, yang berdampak pada penurunan kepuasan kerja dan kolaborasi tim. Stres digital juga menjadi masalah serius, di mana karyawan merasa harus selalu online dan merespons pesan secara instan, yang dapat berdampak pada kesehatan mental mereka (Laura dkk., 2024:32).
Solusi untuk mengatasi dampak negatif teknologi informasi terhadap kinerja karyawan:
- Meningkatkan keamanan data: Perusahaan harus menerapkan kebijakan keamanan yang ketat, seperti enkripsi data, peningkatan kesadaran keamanan siber, dan audit keamanan berkala.
- Meningkatkan interaksi sosial: Mengadakan kegiatan team building secara berkala dan menyediakan ruang kerja kolaboratif untuk mendorong interaksi antar karyawan.
- Menjaga keseimbangan kehidupan kerja: Menawarkan fleksibilitas dalam jam kerja dan menetapkan batas waktu respons di luar jam kerja untuk mengurangi tekanan.
- Pelatihan komunikasi interpersonal: Meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal untuk mencegah kesalahpahaman dan memfasilitasi kolaborasi yang lebih baik.
- Meningkatkan kesadaran perlindungan data: Mendidik karyawan tentang pentingnya perlindungan data pribadi dan menciptakan transparansi dalam penggunaan teknologi pengawasan.
Dengan strategi yang tepat, penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja karyawan dan efektivitas perusahaan secara signifikan, meskipun tetap perlu diimbangi dengan langkah-langkah untuk mengatasi risiko yang mungkin muncul.