Berita  

Kepercayaan Rakyat Menjadi Prioritas Calon Independen di Jember

Puankepri.com – Salah satu peluang untuk maju pilkada kepala daerah bukan sesuatu hal yang mudah, yakni harus mengatongi suara rakyat dan memiliki izin dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (2/8/2020).

Telah beredar luas video Bupati Jember di group WhatsApp dimana video tersebut menjelaskan bahwa ada seseorang wartawan melakukan tanya jawab dengan Bupati Jember Ibu Faida MMR yakni diketahui Ibu ini akan maju di pemilihan kepada daerah 2020 yang akan datang.

Dalam dialog tersebut ibu Faida selaku sang petahana mengungkapkan “bahwasanya saya itu tidak memiliki rencana untuk maju di pilkada secara independen, akan tetapi saya melihat dinamika untuk perebutan rekom saya mampu untuk tetap maju di Pilkada tahun ini, karena berkontribusi kepada suatu partai bukanlah hal yang otomatis di pilih oleh partai, akan tetapi bagi saya apapun yang penting kita tidak boleh pisah dengan rakyat”, ungkapnya ke awak media.

Dirinya juga menjelaskan “selama kita masih di inginkan rakyat mau mendapatkan rekom atau tidak dari partai saya harapkan itu bisa menguatkan pembangunan ke depan”, terangnya dalam video berdurasi 2.57 menit.

Jadi kalau akhirnya pada tahun 2015 saya mendapatkan rekom dari partai tanpa mahar itu memang terjadi, namun pada priode ini dirinya menjelaskan ia belum mendapatkan rekom yang turun sampai hari ini di Kabupaten Jember, namun dirinya mengungkapkan mendapatkan rekom dari rakyat dan berhasil lolos dari verifikasi faktual KPU.

Lanjutnya, “untuk mendapatkan suara rakyat dirinya tidak perlu membeli karena kepercayaan rakyat ini yang membuat saya layak berjuang untuk 5 tahun kedepan”, ucapnya selaku Bupati wanita pertama di Kabupaten Jember.

Mendapatkan suara 220 ribu suara minimal di persyaratan oleh KPU dalam 10 hari relawan kami mengumpulkan suara sebanyak 250 ribu suara. Dan kami hanya sempat memasukkan suara dalam silon KPU sebanyak 180 ribu, dan kami pastikan tidak ada suara yang berbayar.

“Kalau di pilkada itu mencari rekom penuh menghabiskan uang bermiliyar- miliyar, sementara gajinya Bupati semua orang tau rata-ratanya 6 juta, kalau ada insentif dan lain lain ya dengan uang puluhan miliyar itu saya pastikan sulit menjadi pemimpin yang tegak lurus”, jelas perempuan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

https://youtu.be/g7pmhh2DaQQ

(Bambang)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *