
BENGKALIS, puankepri.com – Seiring dengan pernyataan yang telah dikeluarkan KONI Bengkalis atas statemen insan olahraga prestasi perlu kiranya ditanggapi kembali. Apalagi mereka yang angkat bicara itu seolah mereka yang paling berjasa dalam dunia olahraga prestasi ini.
Seakan mereka paling menguasai sistem dan skema olahraga. Padahal, bukan rahasia umum bahwa mereka mengeluarkan pernyataan atas dasar memaksakan diri karena tuntutan menjaga pencitraan semata.
Kembali buka suara, H.M.Reza Apriansyah atau biasa disapa Aan Boxer, mengatakan, sambut profesional yang dikatakan seorang sekretaris KONI Kabupaten Bengkalis Syahroni, cukup pandai berbahasa dan lancar seolah memang menjadi profesionalitas sungguhan. Untuk diketahui sebut Aan, kami bukan orang baru di dunia olahraga prestasi dan itu sudah bagian dari jiwa kami.
“Ia ingatkan secara keras jangan diukur kami dari kegagalan untuk periode yang sekarang saja, kami tetap berjuang,” sebut Aan dengan tegas kepada wartawan, Senin (31/5/2021).
Lanjutnya, disebut Aan, bahwa adek-adek saya para atlet sudah berjuang, kalian hanya mau enaknya, riwayat perjuangan kami semua dari keluarga besar olahraga Beladiri Tarung Derajat Kabupaten Bengkalis, membawa nama daerah dari periode ke periode pada tahun-tahun sebelumnya, bukan hal mudah.
“Jangan cuma kegagalan di kejurnas tahap ini kalian jadikan cerita kelam. Harusnya, kata Aan, kalian semua jangan kekecewaan yang di kedepankan, tapi harus tau diri juga dimana kalian selama ini,” ucapnya.
Masih Aan, terkhusus Syahroni dan Fitra Budiman, apa kalian selama ini memang peduli melakukan monitoring kelapangan dengan mengunjungi latihan dari berbagai cabang olahraga, dan apa kalian sudah mencatat dilapangan bagaimana keluhan yang menjadi aspirasi para atlet.
“Seharusnya kalian dan KONI juga pandai mengevaluasi diri, mohon maaf saja siapa kalian itu dan apa prestasi yang sudah pernah kalian toreh untuk megharumkan nama daerah,” singgungnya.
Dan lagi, lanjut Aan, sebelumnya saya dan kawan-kawan dari insan AA Boxer Kabupaten Bengkalis sudah menyumbangkan banyak prestasi buat negeri ini tolong catatan itu jangan kalian lupakan, sangat tidak pantas kalian bersuara hanya karena modus membangun pencitraan yang terkesan sok tau dan anggaran yang kalian gelontorkan itu buat kami bila mau buka mata bandingkan yang nihil prestasi dan atlet bagaimana kewajarannya.
Seperti cabor Judo dan Pesawi (Sky air) Kabupaten Bengkalis, dana pembinaan diambil tapi atlet konsentrasinya mana…?
“Apalagi untuk Pesawi yang terima anggaran fantastis bagaimana pula kalian Syahroni dan Fitra Budiman tolong suarakan diplomasi kalian juga. Dari situ saja bila kalian sadar secara tidak langsung sudah diskriminasi, cabor yang sudah berkembang dan melahirkan banyak kader prestasi terima dananya lebih rendah dibanding cabor Pesawi,” bebernya.
Terkait intervensi permasalahan kasus hukum KONI Bengkalis sendiri, seperti yang disampaikan Sekum syahroni.
Aan menjawab, mereka itu sadar atau tidak.
“Mana bisa kita semua mengintervensi. Hukum tidak dapat di intervensi dan lagi kita ini siapa, kapasitas kita sebagai apa, kalau cuma kita menyuarakan apresiasi terhadap pihak hukum bukan berati itu disebut intervensi lucu dan tidak berwawasan penyampaian mereka itu,” kata Aan mengakhiri.
Penulis : Rizal