TANJUNGPINANG- Dalam upaya menumbuhkan semangat kritis dan kreatif generasi muda di era digital, SMK Negeri 1 Tanjungpinang bekerja sama dengan Program Studi Teknik Elektro Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menyelenggarakan kegiatan pelatihan bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan melalui Pelatihan Teknologi Antena Berbasis Link and Match UMRAH–SMK Negeri 1 Tanjungpinang.”
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat Kepulauan Tahun 2025, yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) di bawah Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta difasilitasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMRAH.
Program ini menjadi salah satu bentuk sinergi nyata antara dunia pendidikan vokasi dan perguruan tinggi dalam mendorong pengembangan riset terapan yang relevan dengan unsur kemaritiman, khususnya dalam bidang konektivitas komunikasi di wilayah kepulauan.
Pelatihan yang diikuti oleh 30 siswa dari program Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) serta Teknik Jaringan Akses Telekomunikasi (TJAT) ini berlangsung penuh semangat dan antusiasme. Peserta tidak hanya diajak memahami teori dasar antena, tetapi juga dilatih berpikir kritis melalui kegiatan praktik pengukuran sinyal menggunakan alat ukur NanoVNA dan pengujian performa modem dengan dan tanpa antena eksternal.
Melalui kegiatan ini, siswa memahami bahwa inovasi teknologi sederhana seperti antena dapat menjadi solusi nyata bagi masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang sering menghadapi keterbatasan jaringan komunikasi.
“Kami ingin menumbuhkan rasa ingin tahu dan keberanian siswa untuk bereksperimen, agar mereka melihat teknologi bukan sekadar alat, tetapi sebagai jembatan untuk membantu masyarakat,” ujar Rusfa, S.T., M.T., Ketua Pelaksana Kegiatan PKM dari Program Studi Teknik Elektro UMRAH.
Dalam pelatihan ini, siswa dilibatkan secara langsung dalam proses perakitan antena Yagi dan Mikrostrip, dua jenis antena yang digunakan untuk memperkuat sinyal komunikasi di daerah terpencil. Siswa melakukan pengukuran kekuatan sinyal, analisis data, dan interpretasi hasil pengujian, layaknya seorang teknisi muda yang siap berkontribusi dalam pembangunan konektivitas komunikasi di wilayah maritim.
Dosen pendamping dari UMRAH, Tonny Suhendra, S.T., M.Cs., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk penerapan konsep link and match antara dunia pendidikan tinggi dan vokasi.
“Kami melihat potensi besar siswa SMK untuk menjadi generasi riset masa depan. Melalui kegiatan berbasis praktik seperti ini, mereka bisa memahami pentingnya teknologi komunikasi dalam memperkuat kehidupan masyarakat kepulauan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi siswa Generasi Z untuk mengasah kemampuan abad 21 — berpikir kritis, berkolaborasi, dan berinovasi. Dengan melakukan eksperimen langsung di lapangan, siswa belajar bahwa keterampilan teknis dapat berjalan seiring dengan empati sosial, sebagai bekal menghadapi era bonus demografi yang menuntut SDM unggul dan berdaya saing tinggi.
“Generasi muda harus punya semangat menciptakan teknologi yang bermanfaat, bukan hanya untuk kota besar, tetapi juga bagi masyarakat di pulau-pulau kecil,” ungkap salah satu peserta pelatihan dengan penuh semangat.
Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh jajaran pimpinan sekolah, yaitu:
– Ibu Sumarni Aquarius, S.Pd. – Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan,
– Ibu Ira Meifidriyanti, S.Pd. – Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Mutu dan SDM,
– Bapak Sarianto, S.Ag. – Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat,
– Bapak Dodi Irawan Hasibuan – Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, dan
– Ibu Mardiyana, S.Kom., SST. – Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana.
Dari pihak UMRAH, turut hadir Bapak Tonny Suhendra, S.T., M.Cs. selaku Koordinator Program Studi Teknik Elektro, Ibu Mariyanti Elvi, S.Pd., M.Pd. dari FKIP UMRAH, dan Ibu Ferly Oktavia, M.T. dari Fakultas Teknik dan Teknologi Kemaritiman UMRAH.
Melalui kegiatan ini, UMRAH dan SMK Negeri 1 Tanjungpinang berharap dapat menumbuhkan budaya riset, kolaborasi, dan inovasi di kalangan siswa vokasi, sekaligus memperkuat kapasitas generasi muda dalam membangun konektivitas dan kemandirian teknologi di wilayah maritim Indonesia.
“Dari pelatihan ini, kami belajar bahwa teknologi bisa tumbuh dari rasa ingin tahu. Dengan semangat Gen Z, kita bisa membangun konektivitas bukan hanya antarperangkat, tapi juga antarwilayah dan antarinsan,” tutup Rusfa. (Red)


















