Tanjungpinang- Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin punya harapan besar saat hari jadi ke-21 Provinsi Kepri, Minggu (24/09/2023).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharap, Hari Jadi ke-21 Kepri menjadi momentum kebangkitan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau. Sebab menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Pemprov Kepri. Ia menyebut, inflasi harus menjadi perhatian utama pasca kenaikan harga beras medium dan premium di pasaran.
“Pemda harus cek terus harga beras di pasaran. Kalau naik segera lakukan operasi pasar agar tidak terjadi inflasi,” sebutnya.
Selain itu, Pemprov Kepri juga perlu membuka lapangan kerja baru dengan menarik investasi maupun menguatkan pengusaha lokal. Sebagian besar perekonomian Kepri menurutnya ditopang dari sektor UMKM. Wahyu Wahyudin juga mengatakan, program kredit bunga nol persen harus dilanjutkan.
“Nilai pinjamannya dinaikkan dan kalau bisa syarat agunan dihapuskan,” tuturnya.
Ia mengatakan dengan peringatan ini, seluruh stakeholder dan masyarakat harus semakin bersemangat membangun daerah sesuai keahliannya masing-masing.
“Kita mesti bersama-sama membangun daerah, dokter harus semangat mengabdi dengan memberikan pelayanan yang terbaik, yang supir mengabdi dengan memastikan logistik tiba tepat waktu, begitu juga profesi yang lain,” katanya.
Wahyu berharap agar Pemprov Kepri dan kabupaten/kota terus menggalakkan rumah tangga menanam. Program ini akan membantu rumah tangga memanfaatkan pekarangan rumah untuk memenuhi sebagian kebutuhan dapur seperti bawang dan cabai.
“Ibu-ibu harus diajak menanam di pekarangan, bisa menggunakan media polybag maupun hidroponik,” harapnya.
Wahyu menambahkan, Pemprov Kepri dan kabupaten/kota perlu membangun infrastruktur dasar secara merata dan berkeadilan. Sebagai daerah kepulauan, pemerataan infrastruktur dasar menjadi keniscayaan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi terjadi secara merata.
“Dan jangan lupa, pembangunan Kepri harus sejalan dengan kesejahteraan rakyat dengan tetap berpegang pada persatuan, keberagaman, dan kebudayaan,” tambahnya. (*)