TANJUNGPINANG- Yayasan Badan Pekerja Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR) menggelar Peringatan Hari Marwah Provinsi Kepulauan Riau ke-20 Tahun 2022 di Gedung Juang Provinsi Kepri (kantor Yayasan BP3KR), Jalan Hang Tuah Nomor 7, Tanjungpinang, Minggu pagi, 15 Mei 2022.
Acara yang dibuka Gubernur Provinsi Kepri, H. Ansar Ahmad ini mengusung tema “Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat.”
Hadir pada kegiatan sejumlah pejabat Provinsi Kepri, Jajaran FKPD Provinsi Kepri, bupati dan wali kota se-Provinsi Kepri, serta sejumlah tokoh pejuang pembentukan provinsi.
Dalam sambutannya Ansar menyampaikan bahwa Hari Marwah merupakan pengingat dan ajang evaluasi bagi pemerintah agar bekerja lebih baik. Ia juga menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas perjuangan seluruh pihak yang terlibat dalam perjuangan pembentukan Provinsi Kepri yang begitu gigih sehingga hasilnya dapat dinikmati seluruh masyarakat hari ini.
Hari Marwah Kepri, menurutnya, merupakan hari dimana masyarakat Kepri mendeklarasikan daerah ini yang dulunya kabupaten menjadi provinsi.
“Hari Marwah merupakan kegiatan monumental yang sakral untuk mengingat sejarah pembentukan Provinsi Kepri,” kata Ansar seraya menambahkan bahwa dirinya mengingingkan peringatan Hari Marwa dilaksanakan secara bergilir di tiap kabupaten dan kota setiap tahunnya.
Hari Marwah Kepri, ia melanjutkan, hendaknya juga dijadikan momentum membangun semangat memajukan daerah serta menciptakan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Senada dengan Gubernur, Ketua Umum BP3KR Huzrin Hood juga menyampaikan terima kasih kepada para pejuang pembentukan provinsi ini. Kepri, menurutnya, diperjuangkan menjadi provinsi semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat.
“Dalam proses memperjuangkan Kepri menjadi provinsi, salah satu momen penting yakni kesepakatan tokoh pejuang pada 15 Mei 1999. Saat itu dikenal sebagai Hari Marwah, yang ditetapkan pada 15 Mei 2002 atau setelah UU Nomor 25/2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau disahkan,” katanya.
Pada kesempatan ini dilakukan pula penyerahan hibah Gedung Juang BP3KR dari pemerintah provinsi dan pembacaan Amanat Rakyat Kepulauan Riau. Isinya, antara lain pulau Bintan dan Karimun diperjuangkan menjadi FTZ menyeluruh, Kabupaten Lingga, Anambas, dan Natuna dikembangkan menjadi KEK, sementara Kota Tanjungpinang dijadikan kota wisata religi dan sejarah. (Medako News)