Opini: Davit Wibianto
STIE Pembangunan, Tanjungpinang, Indonesia
Pengertian Manajemen Kinerja menurut Dessler (2003:322), Manajemen Kinerja adalah Proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian, dan pengembangan kinerja ke dalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan. Manajemen kinerja merupakan salah satu kegiatan penting bagi atasan, manajer, atau perusahaan untuk membuktikan agar target atau tujuan organisasi telah raih secara konsisten dengan langkah-langkah yang efektif dan efisien. Efektif memiliki arti memerlukan strategi yang ribet atau bertele-tele, sedangkan Efisien memiliki arti tidak memerlukan waktu dan biaya yang cukup banyak. Ada beberapa tahapan atau langkah agar system manajemen kinerjaa efektif di terpkan yaitu:
- Get the objectives clear (Memiliki tujuan yang jelas)
Di setiap organisasi harus memiliki tujuan yg ingin di capai dengan jelas atau satu tujuan pasti agar fokus kinerja dan terarah dengan pasti dalam satu titik tujuan yang ingin di raih pada organisasi tersebut.
- Set the right style (Gunakan gaya dan system yang tepat)
Di tahap ini kita membutuhkan waktu untuk menetapkan gaya atau system yang akan digunakan dalam sebuah organisasi karena kita harus melihat situasi atau kedaan sdm yang ada agar dapat di jalan kan dengan baik dan terarah dan agar tidak terjadi kendala di kedepanya.
- Reviews are parts of aprocess (tinjauan ialah bagian dari proses)
Bagian ini merupakan bagian yg dapat meninjau kedepanya karena dalam proses tinjauan merupakan bagian terpenting dalam mencapai tujuan kedepanya kita dapat mencari kurang dan lebih dalam proses pencapaian tujuan yang telah di sepakati di awal.
- Thing about timing (Memikirkan tentang waktu)
Di tahap ini kemampuan manajer tentang perencanaa waktu untuk tinjauan kinerja sangat harus digunakaan saat periode waktu singkat ataupun periode tahunan. Rancangan itu harus dapat di buat dengan tepat karena tinjauan tersebut akan di gunakan untung rancangan di tahun akan mendatang.
- Keep remuneration decision separate. (Menyimpan kompensasni atau mendiskusikan memisahkanya)
Tahap awal, jika karyawan kurang yakin pada system evaluasi, kenapa merka wajib menerima keputusan remunasi yang dihasilkan? Tahap kedua, terlepas dari pembayaran kinerja, kenyataanya organisasi dapat membayar orang lebih dari kinerjanya.
- Forms don’t matter. (form tidaklah terlalu penting)
Forms hanyalah media pencatatan hasil diskusi atau hal yang telah di sepakati bersama sebagai catatan atau memo kedepanya.
- Focus on performance not personality. (Fokus pada kinerja bukan kepribadian)
Disini bagian yang tak kalah penting kita tidak boleh hanya terfokus pada kinerja namun harus di imbangi dengan kepribadian baik dan sopan dalam kinerja karena jika memiliki kepribadian baik orang di sekitar kita juga akan ikut menerima vibse baik dari kita sehingga kinerja dalam sebuah organisasi menjadi terasa menyenangkan dan nyaman.
- Encourage participation. (Mendorong keikutsertaan)
Disini karyawan juga harus ikut berpartisipasi bersama dalam meninjau kinerja aktual mereka terhadap rencana atau target yang telah di setujui bersama. Dan juga memikirkan atau meberikan masukan di target atau pencapaian di masa akan mendatang baiknya seperti apa.
- Keep performance planning and riview in management hands. (Menjaga perencanaan dan tinjauan kerja di tangan manajemen)
Kenapa harus berada di tangan manajemen? Agar lebih teratur dalam perencanaan dan tinjauan agar tidak terjadinya simpang siur dalam pemberian tujuan, job desk, maupun arahan yang ada dalam sebuah organisasi intinya agar dapat mencapai tujuan yang telah disepakati bersama dengan lancar atau terarah.
- Insist of benefits. (Menuntun manfaat)
Dalam sebuah diskusi kinerja antar karyawan dan manajer wajib mendapatkan sebuah hasil yang bai kantar kedua belah pihak demi kemajuan sebuah organisasi maupun perusaahan baik itu ide untuk perencanaan kedepan maupun sebuah trobosan baru dalam kinerja untuk mencapai tujuan yang ingin di capai sebuah organisasi.