TANJUNGPINANG– Diduga Management RSUD Tanjungpinang melakukan penelantaran terhadap pasien seorang anak yang sedang menderita sakit, Rabu 22 Maret 2023.
Hal tersebut diakui orang tua korban yang namanya enggan disebutkan, menurut pengakuan orang tua korban anaknya berinisial D berusia 6 tahun dapat rujukan dari kelinik ke RSUD kota Tanjungpinang.
Pada hari Selasa 21 Maret 2023 sekitar pukul 11.00 wib, korban dan orang tuanya berobat ke poli anak, setelah dilayani dan diperiksa oleh dokter
Pasien mendapatkan resep obat untuk ditebus Karena gejala batuk pilek, demam sedikit sesak. Namun siang tersebut petugas apotek meminta orang tua pasien pulang terlebih dahulu karena antrian pasien masih panjang.
” Saya dapat nomor antrian dari apotek,” katanya.
Sekitar jam 8 malam orang tua dari anak yang sakit datang, hal yang mengecewakan kembali terjadi dimana jawaban petugas apotek meminta keluarga pasien datang besok pagi.
Dengan rasa sedih orang tua pasien pulang, ” anak saya sakit butuh obat sambil meminta tolong kepada petugas apotek namun jawaban penolakan diberikan petugas, keluhnya.
Besok harinya Rabu 22 Maret 2023 sekitar pukul 8 sampai jam 10 pagi menunggu diapotek jawaban mencengangkan terjadi oleh petugas apotek obat hilang resep hilang.
” Ini gimana kok bisa hilang obat itu anak saya” kata orang tua korban dengan kesal.
Sementara itu ada juga sesuai penelusuran media ini banyak pasien yang pulang tangan hampa berobat hari Selasa Rabu mengambil obat tapi obat tidak dapat karena belum siap dan berbagai alasan petugas.
” Saya minta tolong walikota Tanjungpinang turun tangan urus anak buahnya jangan ada lagi korban yang ditelantarkan seperti anak saya,” keluhnya.
Hingga berita ini diunggah anak yang sakti belum mendapatkan obat dari RSUD Tanjungpinang, dan tidak ada solusi dari pihak apotek. Direktur RSUD Tanjungpinang masih belum bisa dikonfirmasi terkait banyaknya keluhan masyarakat terkait buruknya pelayanan rumah sakit umum daerah kota Tanjungpinang(rls/d).