Dali Hadiri Rakor Tim Pakem Provinsi Kepri 2021

Tim Pakem Provinsi Kepri foto bersama usai Rakor.

KEPALA Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Muh. Dali menghadiri rapat koordinasi (rakor) Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) untuk mengantisipasi terhadap keberadaan aliran kepercayaan yang dimungkinkan dapat mengganggu ketertiban umum.

Rakor digelar bersama sejumlah instanti terkait yang tergabung dalam Tim Pakem Provinsi Kepri dan digelar di Gedung Kejaksaan Tinggi Kepri, Senggarang, Selasa, 12 Oktober 2021.

Hadir Asintel Kejati Kepri, Kakanwil Kemenag Kepri, Kabinda Kepri, Kepala Badan Kesbangpol Kepri, Asintel Makorem 033/Wira Pratama, Kepala Dinas Kebudayaan Kepri, dan Sekretaris FKUB Kepri.

“Selain membahas terkait tugas-tugas dan fungsi Tim Pakem juga untuk meningkatkan kerja sama dan sinergitas untuk melakukan deteksi dini, serta pengawasan terhadap keberadaan aliran keagamaan maupun aliran kepercayaan masyarakat di wilayah Provinsi Kepri yang berpotensi dapat mengganggu ketertiban umum,” kata Dali.


Suasana rapat koordinasi Tim Pakem Provinsi Kepri.

Asintel Kejati Kepri dalam menyampaikan bahwa kondisi terkait aliran keagamaan di Kepri cenderung kondusif. Namun demikian pertemuan tersebut dianggap urgen untuk mengupdate informasi dan koordinasi jika ada hal-hal yang bisa menimbulkan konflik dan mengganggu ketertiban umum.

Ia mengajak seluruh elemen untuk meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban dengan mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Kepri dalam uraiannya mengatakan pihaknya bekerja sama dengan FKUB memberikan pemahaman keagamaan yang benar.

“Saya selalu mewanti-wanti tokoh agama untuk memberikan pengajaran agama sesuai dengan pokok pokok ajaran agama yang benar,” ucap Kakanwil.

Terkait dengan kegiatan sertifikasi muballigh, Kakanwil menjelaskan Kemenag memberikan pembinaan kapasitas muballigh untuk memberikan pemahaman kepada muballigh agar memberikan pemahaman yang benar dan pemahaman nilai nilai kebangsaan yang disertai dengan sikap yang moderat.

“Saya kira kita perlu membentuk komunitas penyeimbang misalnya mengisi kegiatan pawai kerukunan pada tahun baru Islam, agar masyarakat semakin yakin bahwa dengan beriringan dalam perbedaan kita bisa tetap rukun dan damai,”kata Kakanwil.

Suasana rapat koordinasi Tim Pakem Provinsi Kepri.

Ia minta kepada peserta rapat untuk mengisi ruang publik. Menurutnya ruang publik diisi dengan konten-konten yang moderat. Ruang ini harus diisi dengan moderasi beragama. Bagaimana memberikan pemahaman agama yang benar.

“Kemenag menyiapkan kurikulumnya. Kami siapkan untuk di madrasah, pondok pesantren dan sekolah umum. Intinya moderat itu adalah berdiri di tengah. Tidak ekstrim kiri atau ekstrim kanan sehingga menjaga tetap mengedepankan persatuan dan kerukunan umat,” tambahnya.

Kakanwil memastikan kegiatan pembinaan muballigh bukan menghalangi orang berdakwah tetapi ruang publik diisi dengan muballigh yang mengajarkan agama dengan pemahaman yang benar.

“Dai diberi pemahaman dengan update informasi terkini agar tidak ketinggalam zaman. Sebanyak 200 dai di Kepri disiapkan dengan dibekali wawasan kebangsaan dan pemahaman agama yang moderat,” pungkasnya. (ADV)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *