Opini: Pasika utami
STIE Pembangunan, Tanjungpinang, Indonesia
Dari sekian banyak masalah di perusahaan,masalah pandemi ini yang cukup menguras mental para karyawan di perusahaan PT GOBEL DHARMA SARANA KARYA ,bukan tidak mungkin para karyawan merasa jenuh akan permasalahn yang datang,dan karna adanya masalah-masalah itu juga membuat para karyawan merasa stress,karna masa pandemi ini juga karyawan sering mendapat tekanan dan beban kerja yang berlebihan.
Nah itu terjadi karna berbagai target kerja yang terlalu tinggi,tuntutan performa yang semakin tinggi dan adanya persaingan di tempat kerja,Semua faktor ini bisa saja dan mungkin sangat mempengaruhi mental para karyawan yang bekerja di pt ini.nah dampak dari pandemi ini juga mengganggu mental karyawan dikarenakan ada rasa ketakutan dan kecemasan takut tertular dari rekan-rekan kerja yang lain.
Karyawan juga agak sedikit menurun disebabkan dibatasinya ruang gerak dan komunikasi antar sesama pekerja,nah apakah ada pengaruhnya dikaryawan yang bekerja?Tentu saja ada pengaruhnya ,pekerja agak sedikit bertambah jobdes nya,karena ada pengurangan personil pekerja disetiap posisi untuk menutupi kekurangan personil terpaksa personil yang tersisa harus double job,Nah imbasnya dari itu semua pendapatan jadi berkurang karna lebih banyak liburnya dari pada on kerjanya dikarnakan harus bergantian on kerjanya,dan karna pt ini sebagai subkotraktor di bawah naungan perusahaan MEDCO ENERGI,Banyak hal yang harus para karyawan patuhi saat pandemi kemarin,seperti ruang gerak di waktu libur selalu dipantau dan diawasi,para karyawan pun harus selalu berlaporkan setiap harinya tentang kesehatan dan aktivitas para karyawan selama libur,termasuk juga semua anggota keluarga yang tinggal satu rumah.
Banyak juga aturan-aturan yang harus dipatuhi baik pas ditempat kerja atau pun pas mereka sudah libur kerja,itu dilakukan agar tidak menghambat proses pekerjaan dan aktivitas yang ada diperusahaan.
Tujuanya supaya setiap karyawan yang mau masuk pergi bekerja di dalam area perusahaan harus benar-benar fit dan sterill dari segala penyakit ataupun virus yang kemungkinan terbawa dari luar selama para karyawan yang libur dan pulang kerumah masing-masing ,supaya tidak tertular ke karyawan yang sudah lebih dahulu berada di area kerja tau lokasi kerja
Kinerja karyawan yang agak menurun ini pun membuat para atasan harus memikirkan cara mempertahankan karyawannya untuk tetap tinggal,pengembangan karyawan hanya bisa dilakukan manakala karyawannya tetap bertahan dan tidak punya keinginan untuk pindah,keinginan pindah perlu dihambat,agar karyawan tidak benar-benar pindah.
Karna keinginan karyawan yang ingin pindah inilah yang nantinya dapat menurunkan kinerja dan produktivitas,keunggulan mudah bersaing,dan berbagai penelitian dan evaluasi dilakukan perusahaan dan memiliki banyak perbedaaan.
Tetapi masalah-masalah tersebut sudah teratasi dengan berjalannya waktu dan mulai membaik sampai sekarang karna kerja sama para karyawan dan para atasan yg sangat baik,nah dari untaian-untaian masalah tersebut kita bisa belajar bahwasanya tidak ada masalah yang tidak bisa teratasi jikalau ada kemauan kedua belah pihak atau lebih.
Mental pada karyawan GDSK disaat pandemi:
1.batasan antara pekerja dan kehidupan pribadi karyawan semakin tidak jelas karena tidak sedikit yang merasa bahwa banyaknya tantangan dan gangguan ketika bekerja dirumah.
2.mengharuskan seseorang/karyawan unutuk mengurangi interaksi dan sosialisasi dengan orang lain kecuali secara virtual ,serta terbatasnya hiburan karena himbauan untuk tetap dirumah(karantina).
3.rasa takut dan kawatir yang berlebihan yang dapat mengakibatkan depresi karena terlalu lama dirumahkan dampak dari pembatasan POB (personnel on boat) dengan syestem.
4.setiap hari harus mengisi pre-entry MEDICAL SCREENING saat karantina mandiri dirumah (self quarantine)dan saat karantina wajib (mandatory quarantine)untuk memastikan kesehatan setiap karyawan sebelum keberangkatan ke filed,kendala saat itu beberapa karyawan yang berdomisili diluar pulau matak mengalami kesulitan jaringan internet,karena pelaporan secara online.
5.banyak karyawan yang trauma saat melakukan PCR atau RTA,dan ada yang takut/trauma dengan jarum suntik saat dilakukan vaksinasi covid 19.
6.terjadinya perubahan schedule kerja dari 21:21 menjadi 28:28 membuat stress karyawan.
Kinerja karyawan saat pandemi:
1.pola komunikasi antara karyawan dan management perusahaan menjadi terganggu karena serba terbatas dan sebagai makhluk sosial kita tidak akan pernah bisa hidup sendiri.
2.konflik antara karyawan dan atasan karena seringnya kekurangan crew yang diakibatkan ada karyawan yang kondisi kesehatannya terganggu dan harus menjalani proses karantina.
3.produktivitas kerja menurun.
4.kurangnya tingkat disiplin karena banyak yang sedang sakit saat pandemi
5.rendahnya kepuasan kinerja terhadap perusahaan.
6.motivasi kerja menurun.
7.gaji dan insentif berkurang karena terbatasnya waktu kerja (beberapa karyawan dirumahkan).
8.lingkungan kerja jadi kurang nyaman karena terbatasnya interaksi dan bersosial antar karyawan .
Dampak dan imbas terhadap karyawan:
1.kesehatan karyawan terganggu.
2.menurunnya pendapatan karyawan (gaji dan insentif)karena kondisi sakit dan dirumahkan sementara.
3.kinerja karyawan jadi tidak maksimal.
4.menurunnya produktivitas karyawan,menjurus pada kesulitan pemenuhan target cost yang ditentukan oleh perusahaan.
5.banyak karyawan yang di rumahkan sementara waktu