Forum Demokrasi Pemuda NTT Kota Batam Menggelar Diskusi Politik

BATAM – Situasi sosial dan politik sering kali memanas menjelang tahun politik karena masing-masing pihak berusaha untuk memenangkan dukungan pada pemilihan Presiden maupun Legislatif. Para partisan, simpatisan, dan puritan menjadi alat pengendali bagi pihak-pihak yang haus akan kekuasaan (power syndrome) untuk mencapai tujuan dengan menghalalkan segala cara baik di tingkat nasional maupun di daerah.

Melihat budaya politik yang tidak sehat ini, Forum Demokrasi Pemuda NTT Kota Batam menggelar diskusi panel dengan tema “Membangun Kesadaran Komunal Dalam Menyambut Tahun Politik” pada hari Minggu (7/5) di Golden View Hotel Bengkong.

Diskusi panel ini menghadirkan Panelis dari latar belakang yang berbeda dengan keahlian dan pengalaman praksis masing-masing, diantaranya, Ketua STIE Bantara Persada Batam Agus Seleti Susilo Amojo, S.Pt, M.si, Ketua Komisi Kerawam Kevikepan Utara Keuskupan Pangkal Pinang RD. Laurensius Dihe Sanga, S.Fil, M.Hum, Panwascam Batu Ampar Andreas Ara Songa, S.H, CPM, praktisi politik Anggota DPRD Kota Batam Dominggus R.R Woge, dan dipandu oleh moderator Silvester Kopong Diaz Viera, S.E, MM.

Ketua panitia pelaksana Saverius Seda dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk edukasi dan pendidikan politik kepada masyarakat akar rumput (grassroots), teristimewa masyarakat NTT yang menetap di Kota Batam, agar melek politik dan sadar bersama sehingga tidak sekedar menjadi komoditas politik lima tahunan. Lanjutnya, di mana harga diri kita hanya dihargai dengan angka-angka receh, beras sekarung, atau minyak goreng 2 liter. Forum Demokrasi Pemuda NTT Kota Batam ini tidak hanya membahas tentang politik tetapi juga mengenai sosial kemasyarakatan berkaitan dengan ketenagakerjaan, peningkatan skill (upgrade skill), dan pemberdayaan ekonomi masyarakat serta pembekalan usaha (entrepreneur) bagi generasi muda. Politik dan ekonomi merupakan dua hal yang tidak bisa dilepas-pisahkan, tutupnya.

Sementara itu, salah seorang tokoh muda NTT Willy Goran, yang juga hadir dalam diskusi tersebut, ketika berdialektika dengan para panelis, menyatakan ada pergeseran nilai dan moral kita yang muda diadu domba hanya karena kepentingan politik semata. Sekarang saatnya kita bangkit dan sadar bersama. Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Stanislaus Nong, kegiatan hari sangat luar biasa dan positif, membuka cakrawala berpikir kita yang baru tentang politik agar nanti kita dapat mendapatkan pemimpin yang berkualitas dan merakyat. Hendaknya kita menjadi orang Batam sekalipun kita berasal dari timur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *