Opini  

Air Susu Ibu Ekslusif

Oleh Dr. H. Ahmad Yani, MM, M. Kes
Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Propinsi Kepri

Pengertian Air Susu Ibu (ASI)          

Air sus ibu (ASI) merupakan suatu cairan yang keluar dari payudara ibu yang sedang dalam fase menyusui (laktasi). Cairan tersebut merupakan emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresikan oleh kedua payudara ibu sebagai makanan bayi.

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi, khususnya bayi berusia 0-6 bulan, yang fungsinya tidak dapat tergantikan oleh makanan dan minuman apapun. Pemberian ASI merupakan pemenuhan hak bagi setiap ibu dan anak.

Pengertian ASI Eksklusif

Menurut Depkes RI (2000) ASI eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja kepada bayi setidaknya sampai bayi berumur 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan bubur tim, kecuali sirup obat apabila sakit. Setelah bayi berumur 6 bulan, baru ia mulai diperkenalkan dengan makanan padat, dan ASI terus diberikan sampai bayi berumur 2 tahun.

ASI eksklusif atau lebih tepat disebut pemberikan ASI secara eksklusif adalah kondisi bayi yang hanya diberi ASI tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu dan air teh, air putih tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, bubur nasi dan tim. Sesungguhnya, memberikan ASI adalah cara memberikan makanan bayi secara alamiah.

Manfaat ASI

Menurut penelitian, anak-anak yang tidak diberikan ASI mempunyai IQ (Intellectual Quotien) lebih rendah tujuh sampai delapan point dibanding dengan anak-anak yang diberi ASI secara eksklusif. Anak-anak yang tidak diberi ASI secara eksklusif juga lebih cepat terjangkit penyakit kronis seperti kanker, jantung, hipertensi dan diabetes setelah dewasa. Kemungkinan anak-anak akan menderita kekurangan gizi dan mengalami obesitas (kegemukan) juga lebih besar.

Studi dari The Global Breastfeeding Collective, pada 2017 menunjukkan bahwa satu negara akan mengalami kerugian ekonomi sekitar $300 milyar pertahun akibat rendahnya cakupan ASI Eksklusif yang berdampak pada meningkatnya risiko kematian ibu dan balita serta pembiayaan kesehatan akibat tingginya kejadian diare dan infeksi lainnya.

Pemberian ASI pada anak juga sangat bermanfaat bagi ibu, selain dapat diberikan dengan cara mudah dan murah juga dapat menurunkan resiko terjadinya pendarahan dan anemia pada ibu, serta menunda terjadinya kehamilan berikutnya. Hal lain yang jauh lebih penting adalah timbulnya ikatan bathin (bonding) yang kuat antara ibu dan anak. “Ibu juga tidak perlu susah-susah melakukan diet untuk mengecilkan perut setelah melahirkan, karena hisapan anak pada puting susu ibu merangsang keluarnya hormon yang dapat mengencangkan dinding-dinding perut ibu kembali”. Ibu yang bekerja di luar rumah pun tidak perlu khawatir tidak bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, karena ASI bisa diperah setiap tiga sampai empat jam sekali untuk disimpan dalam lemari pendingin. Dalam kondisi biasa ASI bisa tahan disimpan dalam enam sampai delapan jam, tetapi jika disimpan dalam lemari pendingin bisa tahan sampai 2 X 24 jam.

Manfaat ASI dapat dinilai dari perbedaan komposisi ASI dengan susu formula

NoKomposisiASI KolostrumASI TransisiASI MaturSusu formula
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.Protein (gr%) Lemak (gr%) Laktosa (gr%) Kalori (Kcal/100 ml) Natrium (gr%) Kalium (mg%) Kalsium (mg%) Fosfor (mg%)4,1 2,9 3,5 57 48 74 39 141,6 3,5 6,4 63 29 64 46 201,2 3,7 7 65 15 57 35 153,3 4,3 1,8 65 58 145 130 120
Sumber : Depkes RI (1997).

 Komposisi ASI sesuai dengan tahap kebutuhan bayi, pada saat masa ASI Kolostrum, ASI lebih banyak mengandung protein dan sedikit karbohidrat serta lemak, karena pada usia tersebut bayi tidak memerlukan energi yang besar. Kolostrum juga mengandung zat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak. Pada masa ASI matur, terdapat anti mikrodial factor di dalam ASI, diantaranya antibodi terhadap bakteri dan virus, sel fagosit (granulosit, makrofag, dan limfosit tipe T), enzim (losozom, laktoperoksida, lipase, katalase, fosfatase, amilase, fosfodiesterase, alkalin fosfatase), protein (laktoferin, B12), resistence factor terhadap stafilokokkus komplement, interferon prodacing cell, sifat biokimia yang khas (kapasitas buffer yang rendah dan adanya factor bifidus).

Aspek Gizi

1) Kolestrum mengandung zat kekebalan terutama (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.
2) Jumlah kolestrum tergantung pada isapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran, walaupun sedikit tetapi cukup untuk bayi.
3) Kolestrum mengandung protein vitamin A yang tinggi, karbohidrat dan lemak rendah.
4) Kolestrum membantu pengeluaran mikonium.
5) ASI mudah dicerna karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk pencernaan zat-zat gizi yang tersebut.
6) ASI memiliki perbandingan (rasio) antara whey dan casein yang sesuai untuk bayi : Rasio whey : Casien merupakan salah satu keunggulan ASI dibanding dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak yaitu : 65 : 35, komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap dibandingkan susu sapi. Pada susu sapi perbandingan ádalah 20 : 80, mengandung lebih casien yang tidak mudah diserap.

Aspek Psikologis

Rasa percaya diri ibu untuk menyusui besar pengaruhnya bagi keberhasilan menyusui, kemauan yang besar dan kasih sayang terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang akhirnya akan meningkatan produksi ASI.

 Hubungan interaksi antara ibu dan bayi paling mudah terjadi selama setangah jam pertama dan mulai terjalin beberapa menit setelah bayi dilahirkan, karena itu penting sekali bayi disusui dalam waktu 30 menit setelah bayi dilahirkan.

 Pengaruh kontak langsung ibu bayi, ikatan kasih sayang antara ibu bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (Skin to skin cantact). Ibu dapat membelai-belai bayi, mendenagr tangis bayi mencium dan memperhatikan bayinya. Bayi akan memperoleh kehangatan tubuh ibu, suara ibu, kelembutan dan kasih sayang ibu (Bonding effect)

Aspek  Kecerdasan

Interaksi ibu bayi dan kandungan nilai gizi ASI yang dibutuhkan untuk perkembangan sistem syaraf otak dapat meningkatakan kecerdasan bayi. Penelitian menunjukan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ 4,3 poin lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun dan 8,3 point lebih tinggi pada usia 8,5 tahun dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.

Aspek Neuroleogis

Belum sempurnanya koordinasi syaraf  menelan, menghisap dan bernapas, dapat terjadi pada bayi baru lahir. Dengan menghisap payudara ketidaksempurnaan koordinasi syaraf tersebut dapat lebih baik.

Aspek Ekonomis

Dengan menyusui secara ekslusif ibu tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan sampai bayi berumur 6 bulan.

Aspek Penundaan kehamilan.

Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah sementara yang dikenal dengan metode Amnotrea laktasi (MAL) yang memenuhi 3 keriteria  : 1) tidak haid; 2) menyusui secara ekslusif; 3) umur bayi kurang dari 6 bulan

Aspek Fisik

Menyusui dapat membantu menurunkan berat badan paling tidak 12 bulan setelah melahirkan. Berdasarkan American Collage of obstetrician and Gynaecologist, proses menyusui dapat membantu mengeluarkan sejumlah hormon dalam tubuh, yang akan membantu rahim ke ukuran semula dan membentuk tubuh seperti sebelum melahirkan.

Peranan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif

Peranan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif, antara lain :

  1. Peranan ibu ditinjau dari tingkat pendidikan

Menurut Azwar (2002) pendidikan akan membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu, untuk mencari pengalaman dan mengorganisasikan pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan, dan pengetahuan yang dimiliki akan membentuk suatu keyakinan untuk melakukan perilaku tertentu.

2). Peranan ibu ditinjau dari pekerjaan

Penelitian Soetjiningsih (1997) di Bali menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemberian ASI di daerah rural dan urban,  makin banyak ibu-ibu yang bekerja di urban sehingga hanya 10% bayi di daerah urban yang mendapat ASI eksklusif.

  • Peranan ibu ditinjau dari pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (1997) Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan dapat diperoleh dari pendidikan yang direncanakan dan tersusun baik melalui pelatihan dan pendidikan formal, pengetahuan juga dapat diperoleh dari informasi yang tidak tersusun seperti pembicaraan dengan teman dan keluarga, membaca majalah atau surat kabar, mendengar radio, melihat televisi, bahkan pengetahuan dapat diperoleh berdasarkan pengalaman sendiri.

Keberhasilan  dan Keuntungan ASI

Peranan Ibu dalam keberhasilan menyusui.

Keberhasilan ibu menyusui bayinya dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1). Ibu harus yakin bahwa dirinya mampu menyusui

2). Kecukupan gizi ibu terpenuhi

3). Keadaan pikiran ibu harus tenang, tentram, dan santai

4). Ibu mengerti cara meletakkan bayi dan melekatkan puting susu pada mulut bayi

5). Makin sering payudara ibu dihisap bayi, makin banyak produksi ASI

6). Dukungan dan pengertian dari keluarga sangat dibutuhkan

Keuntungan Pemberian ASI   :

1). Keuntungan ASI bagi bayi  :

  • ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi.
  • Mudah dicerna oleh usus bayi.
  • Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi
  • Merupakan zat antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan infeksi dan panyakit lainnya. 
  • Dapat mencegah  karies karena mengandung mineral selenium.
  • Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai umur 6 bulan akan menurunkan resiko sakit jantung bila mereka dewasa.
  • Dapat menurunkan resiko diare, infeksi saluran napas bagian bawah, infeksi saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.
  • Dapat membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.

2). Keuntungan bagi ibu  :

  • Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi resiko perdarahan.
  • Membantu memperkecil ukuran rahim kepada ukuran sebelum hamil.
  • Menyusui sama dengan membakar kalori sehingga membantu menurunkan berat badan dengan lebih cepat.
  • Dapat menurunkan resiko terkena kanker payudara. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *